Perkembangan Psikologi Modern yaitu Sejarah Perkembangan Psikologi mengenai pendapat-pendapat para
tokoh-tokoh sejarah ilmu jiwa yang mengungkapkan tentang ilmu
kejiwaanya. Seperti yang telah diketahui dimana sejarah telah membawa
kita kedalam masa yang modrn seperti pada saat ini. Terbentuknya
perkembangan psikologi modern yang tidak terlepas dari pengaruh
tokoh-tokoh aliran psikologi yang muncul mulai abad ke 20. Beberapa para
ilmuan biologi dan fisika mempunyai minat untuk mempelajari dan
mengembangkan ilmu jiwa menurut prosedur ilmiyah modern. Bukti dari
mempelajari ilmu jiwa maka muncul beberapa aliran yaitu Strukturalisme
sebagai pemula yang mengangkat psikologi sebagai disiplin ilmu yang
otonom, dengan didirikan laboratorium psikologi yang pertama dengan
menggunakan prosedur penelitian. Dan terjadi pro dan kontra karena
banyak pendapat yang munculan membentuk aliran-aliran psikologi lainya
seperti:
-Fungsionalisme
-Behaviorisme
-Gestaltpsychology
-Psychoanalyticpsychology
-Humanisticpsychology
Keenam aliran tersebut yang memperkaya dan memperlengkap ilmu
pengetahuan psikologi modern. Berikut ini akan diuraikan secara
berturut-turut untuk mengetahui bagaimana konsep-konsep pandangannya.
a.Strukturalisme
Psikologi muncul dan berkembang mulai tahun 1879 yaitu setelah didirikan
laboratorium psikologi yang pertama di Leipzig oleh Wilhem Wundt yang
dikenal sebagai bapak pendiri psikologi. Dalam laboratorium ini Wundt
mempelajari dan meneliti jiwa lebih langsung dari filosof-filosof dan
meniru kemajuan yang telah dicapai dalam ilmu pengetahuan lainnya.
Dengan menggunakan metode introspeksi secara eksperimental mencoba
melakukan penelitian yang dilakukan secara analisa elementer untuk
menentukan pengalaman kesadaran dengan menganalisa ke dalam
unsur-unsurnya. Terbentuknya aliran ini didasari pada pendapat bahwa
psikologi sudah seharusnya mempelajari jiwa dari segi unsur-unsurnya
dimana jiwa tersebut tersusun. Helmhotz yang telah melatih Wundt dalam
penelitian psikologi secara eksperimen dari Inggris.
Selain Wundt tokoh strukturalisme adalah Titchener, yang telah membawa
paham strukturalisme Wundt dan menyebarkan paham tersebut di Amerika
Serikat. Paham dan pandangan psikologi Wundt jug dikembangkan oleh
murid-muridnya seperti Mc. Keen Cattel, Hugo Munsterberg dan psikiater
Kraeplin seperti yang telah diuraikan dalam sejarah.
b. Fungsionalisme
Seorang tokoh psikologi Amerika dan pelopor aliran fungsionalisme yaitu
Wiliam James (1842-1910), telah beranggapan bahwa pendapat Wundt dan
pendapatnya telah keliru dan sesat apabila mengambil sasaran penelitian /
percobaan psikologinya untuk menemukan struktur dari pada pengalaman
kesadaran manusia. James berpendapat pengalaman kesadaran itu hakekatnya
adalah suatu peristiwa atau proses bukan diuraikan unsur-unsurnya.
Aliran ini juga merumuskan jiwa adalah pemelihara kelangsungan hidup
sesorang dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya. Aliran
fungsionalisme memandangnya secara dinamis yaitu sebagai proses mental
yang terjadi dalam suatu aktivitas psikologi tujuan dan fungsi.
Tokoh-tokoh yaitu John Dewey (1859-1952), James Mc Kenn Cattel
(1866-1944), E.L. Trondike (1874-1949), dan R.S.Woodworth (1969-1962).
c. Behaviorisme
Perkembangan aliran behaviorisme termasuk gerakan/alairan psikologi yang
kuat dan berpengaruh. Tokoh pendirinya adalah John B. Waston
(1878-1958). Aliran ini menghimbau agar psikologi tidak memusatkan
perhatiannya untuk mempelajari gejala-gejala kesadaran atau dibawah
sadar, tetapi sesuai dengan tugasnya psikologi harus berupaya meramalkan
apa yang sebenarnya yang mennjadi sasaran / tujuan tingkah laku dan
berusaha bagaimana agar orang dapat mengendalikan tingkah laku tersebut,
tepatnya ilmu pasti. Tokoh psikologi B. F. Skinner menyatakan
“lingkungan merupakan kunci penyebab terjadinya tingkah laku.” Untuk
dapat memahami tingkah laku manusia kita harus perhatikan lingkungan
individu terhadap individu sebelum dan sesudah ia memberikan respon.
d. Gestalt Psychology
Aliran ini merupakan suatu protes terhadap pandangan strukturalisme.
Pemikiran tentang gestalt ini ditemukan oleh MaX Werthiemer (1880-1943)
seorang psikolog Jerman. Gestalt berarti bentuk, pola keseluruhan,
dasarnya adalah unit (kesatuan) sedangkan alatnya yang dijadikan dasar
adalah persepsi (pengamatan/ penalaran). Para psikologi ini kebanyakan
perhatian/studinya ditujukan kepada prinsip-prinsip dasar
penyelenggaraan proses pengamatan. Pemuka yang lain adalah Kurt Koffka
(1886-1941), Wolfgang Kohler (1886-1967).
e. Psychanalytic psychology
Aliran ini muncul pada tahun 1900 dan aliran ini muncul pandangan
psikologi yang dikembangkan melalui dasar-dasar tinjauan
klinis-psikiatris oleh aliran psikoanalisa yang dipelopori oleh Sigmund
Freud seorang Psikiater Australia. Pengobatan dilakukan melalui
kejadian-kejadian yang dialami pasien yang mengalami gangguan kejiwaan,
disinilah teori kepribadian dan suatu pendekatan psikoterapi dikarenakan
mental manusia itu berbeda.
f. Humanistic Psychology
Aliran humanisme sebagai bantahan dan kurangnya aliran behaviorisme dan
psikoanalisa. Aliran humanisme ini pada dasarnya mengakui bahwa
pengalaman dan masa lalu itu mempengaruhi kepribadian, tetapi harus
diakui pentingnya kedudukan “free will” yaitu dasar kemauan bebas
manusia untuk membuat keputusan bagi dirinya untuk menentukan dirinya
sendiri. Aliran ini tidak menggunakan eksperimen dilaboratorium seperti
penelitian dengan mengawasi tingkah laku dan perkembangan pada binatang
akan tetapi humanisme lebih menekankan pentingnya peran factor suyektif
seperti : gambaran dari seseorang, penilaian diri dan kerangka sasaran
atau cita-cita ideal.
Ke enam aliran yang telah diuraikan diatas menjadi konsep yang selalu
digunakan para psikologi sampai saat ini untuk meneliti/mengamati jiwa
manusia. Para psikologi saat ini tidak menganut aliran karena mereka
mengembangkan dan mengguanakan teori psikologi yang lebih objektif dari
aliran tersebut, saling melengkapi, dan saling menyempurnakan satu sama
lian.
this's Hafni
Kamis, 29 Agustus 2013
Visiting Psychology Faculty in UMM, UPI was Interested with Accelerating the Graduation
Around
11 staffs from Indonesia University of Education (UPI) visited
University of Muhammadiyah Malang (UMM) at Thursday (22/08). The visit
was welcomed by the Dean of Psychology Faculty UMM, Dra. Cahyaning
Suryaningrum, M.Si and lecturers in the Psychology department’s Hall,
GKB 1 UMM.
Cahyaning
explained about Psychology Faculty included the faculty’s effort in
providing fund for students who want to take research. “The faculty also gives financial support study fund (Dana Studi) for the
needed student”, she said. Cahyaning also gave a look the company
profile video of Psychology Faculty before the Q&A events.
In
the dialogue session, some guests were interested to give questions.
One of the questions was how to solve the students who are considered
slow. In response, Cahyaning explained that the students’ Cumulative
Achievements Index (IPK) have to be reviewed first. If the achievement
does not meet the standard yet, they have to attend thesis writing
training for a whole semester, which is continued with proposal guidance
training for two weeks.
After that, the faculty will announce the advisors and
continue with thesis guidance between the students and advisors in order
to pursue the graduation period which is divided into four times in a
year.
By the thesis period which is given in only a year, the
students are invited to take the speed in order to avoid the fund
penalty. The fund penalty is around 50 % from the original thesis fee.
As the result, the students will be challenged and spirited to finish
their study. umm.ac.id
Rabu, 28 Agustus 2013
Perkembangan Televisi dari zaman dahulu hingga sekarang
Pada tahun 1873 seorang operator
telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa
digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan
fotosel silenium (selenium photocell). Joseph May bersama Willoughby
Smith (teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company)
melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada Journal of
The Society of Telegraph Engineers. Hal ini merupakan embrio dari
teknologi perekaman gambar....
Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian diciptakan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube).
Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian diciptakan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube).
Televisi elektronik agak tersendat
perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak disebabkan karena
televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi
juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV
elektronik ketika TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat
baiknya pada masa itu. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin
(1889-1982) dan Philo T. Farnsworth (1906-1971) berhasil dengan TV
elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasilnya berjalan baik, maka
orang-orang pada waktu itu berangsur-angsur mulai meninggalkan tv
mekanik dan menggantinya dengan tv elektronik.
Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff (1891-1971), Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.
Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff (1891-1971), Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.
TV ELEKTRONIK
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata, tetapi kompetisi itu ada disana.
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata, tetapi kompetisi itu ada disana.
TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin
siap untuk program reguler televisinya, dan mereka mendemonstrasikan
secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias masyarakat
yang begitu besar terhadap sistem elektronik ini, menyebabkan the
National Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah
saatnya untuk menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di
Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang
berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard
elektronik baru.
Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih.
Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih.
TV BERWARNA
Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum rivalnya RCA. Tetapi sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih diseluruh negara. CBS yang sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna mereka harus menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. Belajar dari pengalaman CBS, RCA mulai membangun sistem warna menurut formatnya sendiri. Mereka dengan cepat membuat sistem warna yang mampu untuk diterima pada sistem warna maupun hitam putih. Setelah RCA memperlihatkan kemampuan sistem mereka, format NTSC kemudian dijadikan acuan standart untuk siaran komersial pada tahun 1953.
Seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan teknologi, televisi dari waktu ke waktu mulai banyak perbaikan dan penambahan dari sisi teknologinya. Untuk waktu kedepan televisi perlahan mulai meninggalkan teknologi analog dan menginjak ke era yang disebut televisi digital dengan kemampuan dan kualitas yang lebih baik dari generasi sebelumnya yang lazim disebut dengan teknologi IPTV [Internet Protocol Television].
Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum rivalnya RCA. Tetapi sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih diseluruh negara. CBS yang sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna mereka harus menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. Belajar dari pengalaman CBS, RCA mulai membangun sistem warna menurut formatnya sendiri. Mereka dengan cepat membuat sistem warna yang mampu untuk diterima pada sistem warna maupun hitam putih. Setelah RCA memperlihatkan kemampuan sistem mereka, format NTSC kemudian dijadikan acuan standart untuk siaran komersial pada tahun 1953.
Seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan teknologi, televisi dari waktu ke waktu mulai banyak perbaikan dan penambahan dari sisi teknologinya. Untuk waktu kedepan televisi perlahan mulai meninggalkan teknologi analog dan menginjak ke era yang disebut televisi digital dengan kemampuan dan kualitas yang lebih baik dari generasi sebelumnya yang lazim disebut dengan teknologi IPTV [Internet Protocol Television].
Langganan:
Postingan (Atom)